Tema Tujuh Aksa adalah “AKU,” diangkat dari
kata-kata “It is not the mountain we conquer, but ourselves” yang
diutarakan Edmund Hillary, orang pertama yang berhasil menaklukkan Everest.
Setiap orang diminta memaknai AKU dan mempersiapkan konsep pengambilan gambar dan suara sesuai tema
tersebut.
Tujuh orang berangkat dengan konsep
masing-masing. Mereka akan dibekali alat perekam gambar dan suara. Mereka akan
mengambil video, foto, dan suara, sesuai kebutuhan konsep. Bahan perekaman bisa
berupa pemandangan, wawancara antar anggota ekspedisi, wawancara dengan
penduduk sekitar, membuat video diary,
voice diary. Jika dibutuhkan, mereka
juga diperbolehkan membawa alat pendukung pengambilan gambar, seperti tripod,
monopod, underwater casing, motion control, RC helicopter (drone), atau tongsis. Sebagai contoh konsep, Rivan, salah satu pendaki, akan memakai teknik selfie untuk pengambilan gambarnya.
Kamera Ke-7
Kamera ketujuh adalah kamera tak bertuan. Di setiap gunung, tim Aksa 7 (yang terdiri dari enam pendaki ini) akan dilengkapi oleh satu teman pendaki spesial. Ia akan diberi kamera dan diminta untuk melakukan hal yang sama: merekam gambar dengan konsep "aku." Ketika pindah gunung, kamera ketujuh ini akan berpindah tangan ke teman pendaki spesial yang lain.
Hasil Akhir
Hasil akhir perjalanan ini akan terdapat kumpulan footage pemandangan mulai dari kaki hingga puncak
gunung yang ada di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Tidak hanya itu, petualangan dan
pendakian yang berat juga akan terekam. Beberapa di antara pendaki ini
yang belum pernah mendaki gunung, sehingga penonton akan lebih mudah
beridentifikasi dengan mereka. Hasil perekaman ini akan diedit menjadi sebuah film dokumenter durasi 90-120 menit, dan akan ditayangkan di bioskop.
Aksa 7 akan menjadi dokumenter penting
yang dapat mengingatkan kembali bahwa kita memiliki keindahan alam tak
berbanding, membakar semangat siapapun yang menonton agar kali ini mau
menantang diri sendiri untuk keluar dari zona individualnya yang nyaman, serta
secara sederhana menjadi pernyataan bahwa pencapaian bisa dilakukan siapa saja
dan kapan saja.
Ini bukan perjalanan mudah, bukan tamasya. Ini bukan kehidupan glamor layar lebar yang membawa selebritis, puluhan kru, serta tenda catering naik gunung. Ini hanya tujuh pemuda menantang tujuh gunung nusantara, dengan harapan dapat menaklukkan diri sendiri.
Ini bukan perjalanan mudah, bukan tamasya. Ini bukan kehidupan glamor layar lebar yang membawa selebritis, puluhan kru, serta tenda catering naik gunung. Ini hanya tujuh pemuda menantang tujuh gunung nusantara, dengan harapan dapat menaklukkan diri sendiri.
No comments:
Post a Comment